![](https://static.wixstatic.com/media/994266_282ebc1b58684a91b424db21d36d982d~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_653,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/994266_282ebc1b58684a91b424db21d36d982d~mv2.jpg)
Source : Freepik.com
Fenomena sosial sangatlah bervariasi dan pasti terjadi di semua lapisan masyarakat dan unik.
Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya akan menjumpai banyak fenomena sosial atau kejadian-kejadian yang berkesan dan berpengaruh besar sedang terjadi. Fenomena dalam kehidupan sosial bisa dalam bentuk hal-hal atau kejadian yang positif bisa juga negatif. Munculnya fenomena ini sendiri dipicu oleh banyak faktor, yang kemudian bentuknya semakin kompleks dan memberi pengaruh yang cukup besar. Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam kekurangan uang dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain seperti tingkat kesehatan, pendidikan rendah, perlakuan tidak adil dalam hukum, terhadap ancaman tindak kriminal, ketidak berdayaannya dalam menentukan jalan hidupnya sendiri (Suryawati, 2005). Selain itu kemiskinan juga disebabkan karena banyaknya penduduk yang mempunyai keterbatasan akan akses terhadap pelayanan dasar seperti keterbatasan akses modal, sarana produksi, pemasaran, peningkatan kuantitas dan kualitas produk, sanitasi, pengaruh eksternal seperti fluktuasi harga BBM, tarif dan regulasi lain yang menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa serta semakin terbatasnya kemampuan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Jika dilihat dari segi ekonomi penyebab kemiskinan seperti rendahnya pendapatan, keterbatasan lapangan pekerjaan, lambatnya pertumbuhan ekonomi dan rendahnya tingkat pendidikan. Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang selalu muncul dalam kehidupan masyarakat. Implikasi dari permasalahan kemiskinan dapat melibatkan keseluruhan aspek kehidupan manusia, walaupun kehadirannya sering kali tidak disadari oleh manusia yang bersangkutan (Suparlan, 1995). kemiskinan merupakan salah satu masalah yang menghambat dari pertumbuhan ekonomi. Kemiskinan digambarkan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok atau kebutuhan hidup yang minimum yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan.
Indikasi dari kemiskinan dapat dilihat dari kenyataan seperti ketidaktersediaannya air bersih, gizi buruk, rendahnya pendidikan, banyaknya pengangguran dan lain-lain. Umumnya penyebab kemiskinan berasal dari sifat malas masyarakat untuk berusaha dan tingkat pendidikan yang rendah. Selain itu faktor lainnya yang mempengaruhi kemiskinan adalah pengangguran. Jika dilihat semakin berlangsungnya waktu kesempatan kerja bagi tenaga kerja berkurang. Sempitnya kesempatan kerja menyebabkan semakin bertambahnya angka pengangguran. Sehingga menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan. Selanjutnya faktor yang mempengaruhi kemiskinan adalah angka harapan hidup Kemiskinan suatu daerah dipengaruhi oleh tingkat kesehatan masyarakatnya.
Angka Harapan Hidup saat lahir adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu. Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan dan program sosial lainnya termasuk program pemberantasan kemiskinan.
Dampak dari kemiskinan, terdiri atas: Kriminalitas meningkat, kemiskinan sering kali dikaitkan dengan kriminalitas. Bukan tanpa sebab, karena masyarakat miskin cenderung melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka termasuk melakukan kriminalitas. Beberapa bentuk kriminalitas tersebut yaitu pencurian, perampokan, penipuan, bahkan pembunuhan. Angka kematian yang tinggi Masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan umumnya tidak mendapatkan akses kesehatan yang memadai. Hal ini menyebabkan tingginya angka kematian pada masyarakat miskin. Akses pendidikan tertutup, biaya pendidikan yang cukup tinggi mengakibatkan masyarakat miskin tidak dapat menjangkau dunia pendidikan. Hal ini semakin memperburuk situasi masyarakat yang kekurangan karena kurangnya pendidikan membuat mereka tidak bisa bersaing dan tidak bisa bangkit dari keterpurukan. Pengangguran semakin banyak Masyarakat miskin yang tidak mendapatkan akses pendidikan akan sulit bersaing di dunia kerja maupun usaha. Hal ini kemudian akan menyebabkan pengangguran semakin meningkat. Munculnya konflik di masyarakat Rasa kecewa ketidakpuasan masyarakat miskin biasanya dilampiaskan dengan berbagai tindakan anarkis.
Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) dan di jabarkan lebih rinci dalam rencana kerja pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementerian, lembaga dan pemerintahan daerah dalam pembangunan tahunan. Sebagai wujud gerakan bersama dalam mengatasi kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunan Milenium. Strategi Nasional pembangunan kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui proses partisipasi dengan melibatkan seluruh stakeholders pembangunan di Indonesia. Selain itu sekitar 60 % pemerintah kabupaten/kota telah membentuk komite penanggulangan kemiskinan daerah (KPKD) dan menyusun strategi penanggulangan kemiskinan di daerah dan mendorong gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan.
Oleh : Muhammad Faruk Ramadani
Anggota Rayon Aksatriya Kahuripan Periode 2021/2022
![](https://static.wixstatic.com/media/994266_5012c607c9b648fcb7d0993984559fc4~mv2.png/v1/fill/w_742,h_1210,al_c,q_90,enc_auto/994266_5012c607c9b648fcb7d0993984559fc4~mv2.png)
Kommentare