Suara dan Senjata

aksatriyakahuripan
Mar 28
2 min read

Dokumentasi Aksi Demontrasi di Kantor DPR Pemkab Kediri

Aku adalah seorang pemuda yang berlatar belakang sederhana, aku memiliki sebuah impian, impikanku adalah melukis senyum di wajah orang-orang yang telah berjasa kepadaku, karena itu adalah bentuk balasan dari Tuhan yang segera harus aku kembalikan. Di suatu ketika aku pernah berada pada suatu fase yang membuatku sangat geram terhadap suatu persoalan, awalnya kukira masalah yang kualami semata-mata adalah cobaan dari sang kuasa yang sempat ku pertanyakan.

Ternyata semuanya tak sesuai dengan apa yang aku kira, ternyata dunia ini terdapat satu hal, yaitu kepentingan, ya kepentingan dari sang penguasa Ia datang dengan senyuman yang menjanjikan janji yang begitu manis, dan akhirnya kata-kata itu berubah menjadi kekejaman, sikapmu yang santun terdapat niat keji, yang diam-diam mendorong harapan ke jurang keputusasaan.

Dasar bajingan sungguh hina caramu menggelar karpet merah yang kau gunakan untuk menikmati kekuasaanmu, awalnya kukira kau adalah pahlawan namun sekarang kau tak lebih dari orang pengecut kau takut pada rakyat jelata yang hanya bermodalkan pengetahuan dan keberanian. Aku akhirnya sadar bahwasannya pahlawan adalah mereka yang benar-benar membela kebenaran, pahlawan adalah mereka yang menolak penindasan dengan tegas, sebegitu takutnya dirimu sampai-sampai kau kerahkan orang-orangmu yang tangguh yang kau lengkapi mereka dengan persenjataan.

Melihat mereka yang sedang mati-matian berjuang melawan ketertindasan benar-benar memantik hatiku, dan pada akhirnya aku merasakan hal yang sama dengan mereka, dari situ aku mulai belajar bagaimana diriku ini bisa menjadi manusia yang sebenarnya Pada suatu waktu orang-orang kau tindas itu menuntut haknya kepadamu sang penguasa, mereka menuntut agar mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan. Tapi naas mereka malah mendapatkan dibalasan berupa tembakan, mereka mati tak berdaya, dibunuh karena dianggap pemberontak, bukti bahwa kedudukanmu bagaikan iblis, sungguh kau adalah manusia yang memiliki kemanusiaan yang rusak.

Ditulis Oleh

Muhammad Daffa Afriliansyah

Koordinator Divisi Pengembangan Potensi dan Bakat

Rayon Aksatriya Kahuripan Periode 2024-2025