![](https://static.wixstatic.com/media/994266_b8f1ecd2131e4c268c92e6019a98c6ac~mv2.png/v1/fill/w_338,h_338,al_c,q_85,enc_auto/994266_b8f1ecd2131e4c268c92e6019a98c6ac~mv2.png)
Source: Freepik.Com
Interaksi sosial adalah sesuatu yang dilakukan secara sadar, sangat tidak mungkin orang melakukan interaksi tanpa sadar. Disaat berinteraksi kemampuan berpikir diperlihatkan. Interaksi sosial juga disebut dengan hubungan timbal balik, karena adanya kontak antara satu individu dengan individu yang lain. Interaksi sosial berdasarkan bentuknya terbagi menjadi tiga, yaitu Superordinasi, Subordinasi, dan Pertukaran. Superordinasi adalah seorang individu yang menguasai individu lain, sedangkan subordinasi adalah seorang bawahan yang dikuasai oleh atasan. Sedangkan pertukaran atau barter adalah menukarkan suatu nilai untuk mendapatkan nilai yang lebih baik, contohnya uang, semakin banyak uang maka semakin menguntungkan karena bisa mendapatkan apapun.
Interaksi bisa terjadi lebih intens apabila seorang individu dengan individu lain lebih sering bertemu. Contohnya Ketika Individu tersebut mengikuti sebuah organisasi. Di dalam keanggotaan organisasi, seseorang lebih sering berinteraksi karena selain sering bertemu, tetap juga karena adanya kegiatan kegiatan yang dilakukan. Salah satu kegiatan yang dilakukan di sebuah organisasi adalah kegiatan yang sering dilakukan di Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Aksatriya Kahuripan yaitu diskusi. Diskusi membahas materi materi tentang perkuliahan dan juga membahas isu isu yang sering beredar di masyarakat.
PMII atau Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia adalah sebuah wadah mahasiswa yang dibentuk untuk mencapai tujuan Kemerdekaan Indonesia melalui pemikiran pemikiran mahasiswa. Organisasi tersebut banyak sekali anggota didalamnya, keanggotan di PMII juga disebut Kader. Dari banyak kader yang ada didalam oragnisasi tersebut, disitulah akhirnya juga terjadi interaksi antar individu. Hamper setiap hari kader kader dari Rayon Aksatriya Kahuripan berinterkasi, dikarenakan hampir setiap hari juga mereka bertemu. Dari interaksi yang terjadi, pada akhirnya juga dapat menimbulkan sebuah konflik. Konflik antar kader ataupun para pengurus rayon tersebut.
Salah satu contoh dari konflik yang diakibatakan adalah ketika ada kelompok kecil orang yang biasanya berinteraksi, biasanya terlihat berbincang satu sama lain, selalu bersama kemanapun, yang tiba tiba terlihat menjadi asing. Hal tersebut dikarenakan ketika berkumpul dalam jumlah ganjil, misal 5 atau 3 orang, hanya 2 orang atau orang dalam jumlah genap saja yang tahu akan pembahasan yang dibahas, sedangkan satu orang tidak tahu apa apa. Hal tersebut juga terjadi berulang-ulang kali setiap bertemu. Dari itulah yang membuat salah satu orang tersebut merasa terasingkan dan tidak dihargai keberadaannya. Mereka seharusnya membahas hal-hal yang diketahui bersama agar sebuah komunikasi berjalan dengan baik dan tidak merasa tersisihkan salah satunya. Ketika ingin membahas hal yang tidak diketahui orang lain, lebih baik dibicarakan ketika tidak ada orang lain disekitarnya. Selain menjaga perasaan salah satu individu, hal tersebut juga terdapat pada ajaran agama islam. Ibnu Umar r.a mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “apabila berkumpul tiga orang maka janganlah dua orang diantara orang tersebut berbisik tanpa menyertakan orang ketiga”. Sering terjadi konflik seperti yang sudah disebutkan diatas. Hal tersebut terjadi berawal dari interaksi antar individu dengan individu yang lain, yang akhirnya membuat mereka nyaman dan terbentuk sebuah hubungan pertemanan. Didalam sebuah hubungan pertemanan dangat diperlukan komunikasi yang baik antar sesama agar tidak timbul konflik-konflik yang tidak diinginkan. Komunikasi dapat dilakukan melalui media apapun, seperti berinteraksi secara langsung atau menggunakan media sosial.
Kurangnya perhatian dari beberapa pengurus rayon juga dapat mengakibatkan konflik terjadi, karena beberapa pengerus cenderung terlihat sering berinteraksi hanya dengan beberapa kader saja. Mereka hanya dekat dengan kader yang aktif atau mungkin memiliki selera humor yang sama. Seharusnya mereka harus lebih memperhatikan kader lain. Mengajak mereka berinteraksi lebih intens, agar membuat mereka merasa lebih nyaman. Banyak sekali kader kader yang mulai meninggalkan segala kegiatan di rayon,hal tersebut juga dikarenakan kurangnya interaksi antar sesama. Mereka merasa ada jarak diantara pengurus dan kader lainnya. Seharusnya orang orang yang berada dalam organisasi tersebut, khusunya para pengurus bisa memberikan pengertian dan berinterkasi lebih jauh agar mereka semangat Kembali berproses didalam rayon. Jangan karena hal seperti ini membuat kader kader yang awalnya memiliki semangat tinggi menjadi pupus dan patah semangat. Di sisi lain kader rayon juga harus lebih aktif dan tanggap serta memberikan feedback. Tidak bisa dipungkiri juga bahwa terkadang kegagalan interaksi terjadi bukan karena kurangnya pendekatan. Namun acuhnya komunikan dalam hal ini kader rayon terhadap komunikator yakni pengurus yang menyebabkan tidak intimnya hubungan antara kader dan pengurus.
Semoga hal ini bisa menjadi sebuah evaluasi baik antara kader rayon dan pengurus rayon. Tidak ada pihak yang salah maupun yang benar. Seleksi alam dalam organisasi itu pasti ada. Namun juga tidak bisa dijadikan alasan juga bahwa selalu seleksi alamlah yang menjadi penyebab tidak aktifnya kader rayon berproses di PMII. Namun, yang pasti manfaat dari proses di rayon memang tidak bisa dirasakan secara instan. Tetapi juga bukan berarti tidak ada manfaat yang dirasakan. Bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam bentuk tulisan seperti ini pun juga sudah termasuk manfaat berproses di PMII.
Jadi, Ayolah gapengen proses maneh to sahabat-sahabatiku?
Aku kangen ketemu sampean loh!!
Oleh : Rike Mila Irnanda
Anggota Rayon Aksatriya Kahuripan Periode 2021/2022
![](https://static.wixstatic.com/media/994266_fa2f1c7741f2415384106ed259e65dc9~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_1307,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/994266_fa2f1c7741f2415384106ed259e65dc9~mv2.jpg)
Comments