![](https://static.wixstatic.com/media/994266_a5ee8d1a491540ebb9530cd0c0584be0~mv2.png/v1/fill/w_626,h_417,al_c,q_85,enc_auto/994266_a5ee8d1a491540ebb9530cd0c0584be0~mv2.png)
Source : Freepik.com
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan suatu wadah atau tempat berkumpulnya mahasiswa yang mempunyai cita-cita untuk mewujudkan bangsa Indonesia ke depan untuk menjadi yang lebih baik. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dibentuk pada tanggal 16 April 1960, dideklarasikan pada tanggal 17 April 1960. PMII adalah anak dari Nahdlatul Ulama (NU) PMII lahir berlandaskan ideologi ahlussunnah wal jamaah. sebuah organisasi wajib memiliki tujuan, tujuan dari PMII yaitu "Terbentuknya pribadi muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, cakap dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya, dan komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia". Bisa dilihat dan dimaknai bahwa tujuan dari PMII menekankan pada nilai keislaman dan keindonesiaan, hal tersebut juga tertera dalam Nilai Dasar Pergerakan (NDP) yang merupakan sublimasi dari nilai keislaman dan keindonesiaan, NDP sendiri adalah sebuah tali pengikat antara warga-warga pergerakan dalam satu cita-cita.
Struktur Organisasi PMII terdiri dari Pengurus Besar (PB) yang sebagai pimpinan pusat PMII. Kemudian dibawahnya ada Koordinator Cabang (PKC) di tingkat provinsi yang membawahi Pengurus Cabang (PC) di tingkat kabupaten/kota. Pengurus Cabang (PC) sendiri membawahi Pengurus Komisariat (PK) dan berlanjut hingga pada level kepengurusan paling bawah yaitu Pengurus Rayon (PR). Rayon Aksatriya Kahuripan adalah salah satu Lingkup PMII ditingkat rayon yang ada di komisariat Sunan Ampel Kediri.
Pada dasarnya manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya, sama halnya dengan mahasiswa. akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah geng atau di zaman sekarang disebut dengan circle, singkatnya circle yaitu suatu lingkaran pertemanan yang kurang lebih terdiri dari 3 - 10 orang. mereka membentuk suatu lingkaran pertemanan berdasarkan kesamaan pikiran, hobi, humor, kesamaan dalam beropini atau bahkan kesamaan dalam membenci sesuatu. hal tersebut bisa kita sebut dengan satu frekuensi. Pengaruh dari circle pertemanan sangat kuat terhadap bagaimana sikap kita, tingkah laku kita, emosi, dan pola pikir kita terhadap lingkungan. jika seseorang berada di dalam circle yang positif maka ia akan berpikir positif atau bisa disebut dengan positive vibes, begitu juga sebaliknya jika seseorang berada di circle yang negatif maka secara tidak langsung akan mempengaruhi individu yang ada di dalamnya, bisa dikatakan juga ia berada di toxic circle.
Di Rayon Aksatriya Kahuripan terdapat beberapa circle pertemanan yang dimana salah satu anggotanya terdiri dari kurang lebih 6 orang, seringkali mereka turut andil dengan beberapa kegiatan yang di adakan di Rayon Aksatriya Kahuripan, namun pada suatu waktu ada pro dan kontra antara anggota 1 dengan anggota yang lain, yang sampai saat ini tidak diketahui apa yang menjadi problematikanya. bisa dikatakan sudah berbeda jalan yang ditempuh dengan salah satu orang yang ada didalam lingkaran pertemanan tersebut, atau munculnya rasa kecemburuan sosial antar kader dikarenakan adanya kesalahpahaman yang terjadi di dalam lingkaran pertemanan itu. hal tersebut berpengaruh terhadap keaktifan beberapa kader menjadi tidak aktif kembali di Rayon Aksatriya Kahuripan, yang awalnya mau dengan senang hati mengikuti kegiatan yang ada di Rayon menjadi mempertimbangkan antara ikut atau tidak dan akhirnya tidak ikut dalam kegiatan tersebut.
Sangat disayangkan sekali kader yang sudah tidak tertarik dengan kegiatan yang diadakan di Rayon Aksatriya Kahuripan karena kegiatan yang di adakan di rayon juga ada keterkaitannya dengan hal-hal yang mungkin sedikit didapatkan di kampus, contohnya kelas sosiologi yang bisa dapat memperdalam pengetahuan tentang teori dari tokoh-tokoh yang tidak semua dijelaskan di kampus. problematika yang ada diantara para kader tersebut dikarenakan kurangnya interaksi antar kader, baik satu angkatan maupun angakatan di atasnya sehingga rasa nyaman yang didapatkan hanya sedikit. Maka dari itu seharusnya dari jajaran pengurus rayon sampai anggota Rayon dapat memahami dan mengenal satu sama lain agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial diantara kader.
Jadi seharusnya dari seluruh elemen yang berada di rayon saling terbuka untuk berinteraksi dengan kader yang mengalami masalah tersebut dan berusaha untuk memahami tipologi dari setiap kader yang ada di rayon, sekaligus memberikan arahan atau masukan kepada seluruh kader agar menganggap rayon adalah bagian dari dirinya, sehingga masalah yang seperti ini tidak akan terulang lagi untuk kedepannya dan juga bisa menyelesaikan permasalahan yang memang sudah terjadi saat ini.
Oleh : Nur Aini Silvia Rahmawati
Anggota Rayon Aksatriya Kahuripan Periode 2021/2022
![](https://static.wixstatic.com/media/994266_3b14d66e9ff84ac8bfa024271fac52a6~mv2.jpg/v1/fill/w_899,h_1600,al_c,q_85,enc_auto/994266_3b14d66e9ff84ac8bfa024271fac52a6~mv2.jpg)
Комментарии