Source : Dokumen Pribadi
Mungkin bagi kawan-kawan mahasiswa baru yang baru saja menginjakkan kaki di dunia perkuliahan. Ada sebuah kebingungan ketika dihadapkan pada kehidupan kampus yang berbeda seratus delapan puluh derajat. Dibandingkan kehidupan kawan-kawan saat berseragam putih abu-abu. Menjadi sebuah kewajaran memang bagi kawan-kawan mahasiswa baru, Sebab kalian masih dalam proses adaptasi menjadi mahasiswa dan hidup sebagai mahasiswa.
Satu hal yang harus ditanamkan dalam diri kawan-kawan. Menjadi mahasiswa hanyalah salah satu diantara sekian alur kehidupan yang kalian akan jalani. Titel mahasiswa akan kalian kenakan setidaknya selama 4 tahun kedepan (terkecuali buat kawan-kawan yang ingin menyaingi anak SD dengan berkuliah selama 14 semester alias 7 Tahun).
Pelabelan titel mahasiswa ini tentu juga dibarengi dengan stigma-stigma yang ada di lingkungan sosial, terutama pandangan masyarakat tentang mahasiswa itu sendiri. Kalian akan diberi cap sebagai orang yang lebih “pandai’ di lingkungan kalian. Dibandingkan dengan orang-orang yang hanya lulus sekolah menengah atas. Pemberian cap ini tentu juga menjadi harapan bagi masyarakat, terutama masyarakat disekitar lingkungan kalian agar kalian bisa menjadi problem solver yang bisa membantu mengatasi permasalahan-permasalahan di lingkungan masyarakat.
Kawan-kawan mahasiswa baru sekalian yang saya hormati. Kalian harus menyadari betapa berat beban yang kita pikul akibat menyandang titel sebagai mahasiswa. Sehingga selama kita masih menyandang gelar sebagai mahasiswa. Kita harus senantiasa menempa diri dan melakukan proses upgrading secara kontinu.
Agar supaya ketika kita sudah selesai menimba ilmu dan lulus dari perguruan tinggi kita masing-masing. Kita bisa memenuhi harapan masyarakat untuk menjadi insan solutif untuk membantu menanggulangi problem-problem sosial yang ada di sekitar kita. Maka sudah menjadi keharusan bagi kita untuk memaksimalkan waktu dan juga akses yang kita miliki sebagai mahasiswa untuk terus melakukan peningkatan kualitas pada diri kita masing-masing.
Ada banyak sekali sarana dan metode yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kualitas diri kita sebagai mahasiswa. Salah satunya adalah mengikuti organisasi. Ada banyak sekali organisasi yang bisa kalian ikuti. Namun, ikutilah organisasi yang memang sesuai minat kalian dan terbukti membantu kalian dalam membantu kalian melakukan proses upgrading kualitas diri kalian. Salah satu organisasi yang recommended dan terbukti dalam menghasilkan kader-kader berkualitas adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Organisasi mahasiswa PMII adalah sebuah wadah bagi mahasiswa islam dengan paket komplit. Tak hanya membentuk karakter mahasiswa sesuai dengan syariat islam. Akan tetapi juga membantu mahasiswa mengasah jiwa leadership dan kemampuan manajerial mahasiswa. Ada banyak sekali alumni PMII yang sukses dalam berkarir di berbagai sektor. Salah satunya adalah Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Setidaknya ada 4 alasan kenapa PMII sangat saya rekomendasikan dan harus kalian ikuti, Yakni :
1. PMII memiliki landasan ideologis yang sangat komplit
Setiap organisasi pasti memiliki sebuah dasar ideologis yang menjadi sumber nilai dan dasar bertindak bagi setiap anggota organisasi tersebut. Dalam organisasi PMII nilai-nilai dasar yang ada menjadi landasan berpikir, bertindak, dan bersikap bagi setiap warga PMII yang tercermin dalam setiap tingkah laku dan proses berpikir kader PMII. Dengan berlandaskan islam ahlussnunnah wal jamaah Nahdlatul Ulama. Kader PMII dituntut untuk menjadi pribadi yang menjadi suri tauladan bagi orang-orang di sekitarnya.
2. PMII memiliki kultur organisasi yang sesuai dengan program studi yang kalian tempuh
PMII adalah organisasi mahasiswa Islam yang fleksibel dan dinamis. Fleksibilitas ini bisa ditemui dalam level kepengurusan di Tingkat Rayon (Tingkat fakultas/Program Studi). Keluwesan ini menciptakan kekayaan ilmu dan sudut pandang pemikiran sesuai dengan naungan Fakultas atau Program Studi PMII tersebut. Pada program studi Sosiologi Agama yang dinaungi oleh PMII Rayon Aksatriya Kahuripan. kegiatan sahabat-sahabat (panggilan untuk kader PMII) PMII Aksatriya Kahuripan pasti tidak jauh dari kajian-kajian sosiologis. Hal berbeda tentu akan kalian temui pada PMII di rayon lain yang memiliki kultur (budaya) yang tidak sama dengan Rayon Aksatriya Kahuripan yang menunjukkan betapa luwesnya PMII bisa menyesuaikan diri dan membentuk sebuah kultur yang sesuai dengan fakultas atau program studi dari masing-masing lingkup kepengurusan organisasi.
3. PMII tersebar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia
Kiprah PMII dalam dunia perguruan tinggi tentu sudah tidak bisa dipertanyakan lagi. Berdiri sejak 17 April 1960. Kader-kader PMII telah tersebar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dari sabang sampai merauke tersebar kader-kader PMII di 1664 perguruan tinggi di Indonesia. Ini menjadi sebuah privilege yang hanya dimiliki oleh kader PMII sebagai kesempatan untuk berjejaring dan menjalin relasi dengan kader-kader PMII dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bayangkan saja kalian punya kenalan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, tentu menjadi sebuah kenikmatan bukan ?
4. Banyak program kegiatan di PMII yang menunjang upgrading mahasiswa
Ada banyak program yang menunjang proses upgrading mahasiswa. Program-program ini terbagai secara formal, in-formal, dan non-formal. Program program ini disesuaikan dengan minat mahasiswa. Adanya program-program ini tentu menjadi sebuah sarana solutif bagi PMII untuk membantu anggotanya dalam meningkatkan softskill berupa kemampuan leadership dan manajerial bagi setiap anggotanya. Selain itu adanya keluwesan PMII dalam menyesuaikan diri dengan fakultas dan program studi membuat ada banyak sekali pilihan program kegiatan yang bisa diikuti oleh Mahasiswa. Salah satunya di Rayon PMII Aksatriya Kahuripan. Sebagai Rayon PMII yang menaungi mahasiswa dari Program Studi Sosiologi Agama. PMII Rayon Aksatriya Kahuripan memiliki program yang menunjang perkuliahan mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama yang menjadi warga PMII. Melalui diskusi dan publikasi karya tulis. PMII Rayon Aksatriya Kahuripan menjadi solusi kongkrit bagi mahasiswa sosiologi Agama yang ingin mengasah softskill dan meningkatkan kualitas diri.
Maka dari itu, Ayo menjadi sosiolog Progresif, Ayo BerPMII !!!
Penulis : Rizal Nur Cahyo Saputro
Anggota Lembaga Semi Otonom Infokom dan Pers Rayon Aksatriya Kahuripan
Periode 2022-2023
Commentaires